10 Kebiasaan Sehari-hari Untuk Meningkatkan Bakat Anda
10 Kebiasaan Sehari-hari Untuk Meningkatkan Bakat Anda – Masa emas atau sering disebut dengan masa emas (golden age) merupakan masa yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak ke tahap selanjutnya. Karena hampir 80% otak mereka berkembang dengan cepat sebelum akhir 5 tahun pertama. Tidak dapat dipungkiri bahwa karakter anak dan tumbuh kembangnya, juga bergantung pada pendidikan yang diterimanya pada usianya. Keluarga merupakan salah satu tempat dimulainya pendidikan. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua modern saat ini, perlu belajar lebih banyak tentang cara mendidik anak dari rumah agar kedepannya dapat membantu meningkatkan perkembangan bakat kepribadiannya dan melindunginya dari berbagai bahaya dan kendala saat ini. . modern.
Bekerja sebagai orang tua khususnya seorang ibu, saya sendiri memiliki anak-anak yang berada dalam masa sulit ini dan seperti biasa saya berusaha menyimpan ilmu, berbagi informasi dan ide melalui tulisan di blog pribadi yang lebih tua dari anak saya. Selamat datang, selamat membaca dan semoga dapat menginspirasi…
10 Kebiasaan Sehari-hari Untuk Meningkatkan Bakat Anda
Sebelum berbicara tentang bakat anak, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri umum tumbuh kembang anak pada masa ini. Apa ini? Jawabannya bisa kita temukan pada ulasan dibawah ini.
10 Rahasia Kebiasaan Pelajar Pintar
Otak mereka yang berkembang pesat memungkinkan mereka dengan cepat mengenali dan merespons segala sesuatu yang mereka lihat. Mereka tidak sering disebut sebagai panutan. Apa yang mereka lihat dengan cepat mereka coba tanpa terlebih dahulu memilih dan mengklasifikasikannya baik atau buruk. Mereka juga dapat mengenali berbagai tanda yang mereka lihat. Misalnya saja logo makanan kesukaan atau tanda toko yang sering dikunjungi ibu anda, tempat dimana anak anda sering pergi bersama ibu anda. Di sisi lain, mereka juga bisa memikirkan bahan-bahan yang mereka miliki di rumah. Seperti mainan dan furnitur yang digunakan sehari-hari.
Selain pertumbuhan otak, pertumbuhan fisik anak di masa emasnya juga berkembang pesat. Anak-anak kuat, tinggi dan berat badannya bertambah. Dia juga mempelajari berbagai jenis aktivitas fisik dan kekuatan. Jenis kegiatan yang diajarkan pada tahun ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu keterampilan teknis dan keterampilan estetika. Mereka mulai mempelajari keterampilan fisik dasar seperti membungkuk, berbaring tengkurap, berguling, merangkak, duduk, berjalan, dan bahkan berlarian. Setelah itu, mereka melanjutkan ke pembelajaran gerakan-gerakan yang lebih kompleks yang membutuhkan kesabaran, seperti menggunakan jari untuk memegang benda-benda kecil, melakukan aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan orang tersebut (makan dan minum sendirian) dan membawa barang tanpa bantuan orang lain. . Di bawah ini adalah gambar anak saya sedang memegang ayam di rumah kakek dan neneknya.
Sebelum belajar beternak hewan besar, Farras terlebih dahulu belajar beternak hewan kecil seperti ayam ini 😄😄 tak usah takut kotoran, baru dicuci… Postingan yang dibagikan oleh Dina Aminnatul Widyana (@ dinavidyana) pada Mar 22 Agustus 2018 pukul 10:28 PDT Perkembangan lain yang dialami anak di masa dewasanya adalah bahasa. Pada saat mereka mencapai masa emasnya, anak-anak akan mampu belajar hingga 1.000 kata. Bahkan, pembelajaran bahasa ini juga bertahap dengan cara mendengarkan, melatih bunyi huruf, suku kata, kata, dan lain-lain hingga mengucapkan jenis kalimat. Hingga nantinya keterampilan ini akan terus dikembangkan dalam konteks pembelajaran membaca dan menulis sederhana.
Perkembangan sosial dan emosional anak mengikuti. Perlu dipahami bahwa pada usia 2 tahun, anak perlahan-lahan mempelajari keterampilan sosial. Mereka akan belajar bermain dengan teman dan mempelajari berbagai aturan permainan. Mulai usia inilah ciri-ciri dan ciri-ciri mulai muncul dan dapat diamati. Untuk perkembangan emosi, anak dapat memahami emosi dirinya sendiri dan emosi orang lain, walaupun sangat sederhana. Seiring dengan memahami perasaan tersebut, mereka juga mulai belajar mengendalikan diri. Maka tidak heran jika anak Anda sering melompat-lompat terutama di tempat umum atau keramaian.
Orang Tua: Kunci Generasi Sehat & Bahagia
Terakhir, perkembangan individu yang paling dipengaruhi oleh lingkungan tempat tumbuh dan berkembangnya anak. Misalnya saja dari segi gender, anak laki-laki cenderung bermain bola sedangkan anak perempuan suka bermain boneka. Sikap dan perilaku mereka juga serupa, anak laki-laki terlihat lebih berani dan terbuka, sedangkan anak perempuan agak pemalu dan pendiam. Konsep diri seperti ini sering kali dibentuk oleh cara orang disekitarnya memperlakukannya.
Setelah memahami ciri-ciri anak tengah secara umum, mari kita lanjutkan pembahasan tentang bagaimana sebaiknya sikap orang tua dalam membesarkan anak tengah. Semoga ulasan kali ini dapat menambah pemahaman dan menjadikan kita sebagai orang tua dan orang tua lebih bijak dalam menunaikan amanah membimbing anak-anak kita.
Yang terpenting adalah orang tua harus berhati-hati dalam segala perkataan dan tindakan di hadapan anak yang sedang berada di masa emas ini. Saya ingat ketika saya bergabung dengan Pramuka, dimana diajarkan Dasa Dharma Pramuka. Pada urutan kesepuluh dikatakan:
“Bersihkan pikiran, perkataan dan perbuatan”. Kini sebagai seorang ibu, saya merasa bisa menjadi teladan yang lebih baik dengan mengamalkan Dasa Darma yang saya pelajari bertahun-tahun lalu. Selain karena ucapannya sendiri merupakan sebuah doa, hal ini juga menjadi alasan mengapa anak-anak ini dapat mengingat secara detail segala sesuatu yang dialaminya. Sebagai orang tua, tidakkah Anda ingin mengingat hal-hal buruk yang Anda ingat atau memberikan contoh perilaku buruk kepada anak Anda? Sebab kenangan tersebut seolah berlanjut hingga dewasa sehingga mempengaruhi karakter dan perilakunya di kemudian hari.
Tanda Anak Kreatif Dan Tips Memfasilitasi
Pada masa ini, sangat baik bagi orang tua untuk mulai menanamkan pendidikan moral dengan mengajarkan berbagai aturan dan kebiasaan sederhana dalam keluarga. Misalnya dengan melalui perkembangan sosial emosional, orang tua dapat menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap makhluk hidup lain pada anak, mengajari mereka memberi makan hewan peliharaan (ikan, ayam, kucing, sapi atau burung). Selain itu, tanamkan cara mengucapkan terima kasih, mengucapkan kata “tolong” saat membutuhkan bantuan orang lain, dan meminta maaf kepada orang lain. Belajar memahami rasa syukur, mampu menolong satu sama lain dengan kebaikan, dan memiliki rasa rendah hati terhadap sesama (tetapi tidak minder). Orang tua juga sebaiknya mengajarkan aturan sederhana seperti berjabat tangan saat masuk rumah dan mengucapkan selamat tinggal saat keluar rumah. Biasakan juga anak untuk bangun pagi, mandi, sholat dll.
Sembahlah dirimu sendiri dan orang yang beribadah Sebuah postingan dibagikan oleh Dina Aminnatul Widyana (@dinavidyana) pada 24 Juli 2017 pukul 4:58 pagi PDT.
Melibatkan anak dalam aktivitas sehari-hari diyakini dapat mempercepat pembelajarannya menjadi mandiri dan bertanggung jawab. Jadi, jangan larang mereka bermain sapu, kain pel, mesin cuci atau sayur-sayuran di dapur. Perhatikan saja dan pesan dengan hati-hati dan pastikan aman dan jauh dari alat berbahaya seperti pisau dan gunting (karena tidak sesuai dengan usia). Dengan cara ini, kita berharap kelak mereka akan menjadi anak-anak yang mampu mengamalkan sembilan Dasa Dharma:
“Jujur dan Amanah” Selanjutnya, bagaimana cara orang tua membangun kemandirian pada anak? Baca selengkapnya pada artikel berjudul: Membangun Kemandirian Anak Sejak Awal.
Analisis Dan Tuliskan Masing Masing Lima
Saat anda berpergian, jangan malas untuk membawa anak anda karena marah, kesulitan, atau karena takut marah. Coba ajak dia dan biasakan berdiskusi di jalan, tunjukkan hal baru padanya. Tidak hanya memperbaiki bahasanya, meningkatkan pemahamannya terhadap dunia luar, namun tujuannya juga untuk meningkatkan pemikirannya terhadap lingkungan. Misalnya, saat Anda mengajak anak jalan-jalan, tiba-tiba ada mobil polisi lewat, jelaskan padanya, apa tujuannya, dan pahami dalam pekerjaan polisi. Foto di bawah ini diambil ketika kami (saya dan suami) mengajak putra sulung kami berjalan-jalan di pelabuhan dekat rumah kami, dan putri bungsu tidak ada di sana.
Hal lain yang dapat Anda lakukan sebagai orang tua adalah bermain dengan anak Anda. Anda bisa membantunya menyiapkan berbagai jenis permainan yang dapat merangsang perkembangannya. Seperti lompat tali, lari, senam kelompok, memasak dan menggambar dengan menggunakan peralatan yang berbeda-beda. Perlu diperhatikan bahwa untuk berolahraga, orang tua tidak perlu membeli barang yang mahal dan murah. Sesuaikan dengan isi dompet anda, karena mainan terbaik tidak menggunakan bahan yang mahal, melainkan mainan terbaik dibuat oleh anak sendiri. Jenis permainan ini diduga lebih dapat merangsang perkembangan keterampilan dan kreativitas anak. Anda tentu berharap agar anak Anda tumbuh menjadi pribadi yang mampu mengamalkan enam Dasa Dharma:
Setelah Anda memahami ciri-ciri umum dan bisa menyikapi anak, kini saatnya memfokuskan pembahasan pada ciri-ciri khusus, kecerdasan, atau bakat terpendam yang dimiliki setiap anak. Orang tua harus tahu bahwa ada banyak situasi di mana buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, seorang anak memiliki bakat yang sama dengan orang tuanya. Namun, Anda juga harus mengetahui bahwa:
Bahkan anak kembar pun mempunyai perbedaan. Pemikiran ini hendaknya membuka pikiran orang tua untuk menyadari bahwa bakat yang dimiliki anak bisa saja berbeda dengan bakat orang tua.
188 Kata-kata Semangat: Tingkatkan Motivasi Anda
Lalu kecerdasan atau bakat seperti apa yang bisa dimiliki anak? Kecerdasan anak seperti ini saya sendiri alami saat masih kuliah di PGSD. Ada 8 jenis kecerdasan menurut Howard Gardner yang sering berbicara tentang anak Anda yang mungkin memiliki satu atau lebih kecerdasan (multi talenta). Namun perlu ditekankan ketika mulai mengukir, kembangkan juga “perasaan jiwa” dalam artian perasaan cinta, kasih sayang, empati, toleransi dan lain-lain.
Sehingga kedepannya kecerdasan atau bakatnya akan meningkat secara seimbang. Artinya, anak Anda tidak hanya pintar jasmani, tapi juga pintar hatinya.
Karena dia suka aktivitas fisik di luar… Ayo main-main 😄😄 Postingan yang dibagikan oleh Dina Aminnatul Widyana (@dinawidyana) pada 13 Mar 2018 pukul 12:29 PDT Mainan kreatif dibuat di rumah atau diganti yang sudah ada dengan yang baru jenis permainan. #SongkokLukisNus merupakan produk songkok kreatif nasional